Achmad Albar dan Clover Leaf

Ikon musik rock Indonesia yang juga berhasil membawakan musik pop hingga dangdut.Dilahirkan pada di Surabaya 16 Juli 1946 dari ayah Syech Albar dan ibu Farida Al Hasni.Ayahnya adalah pemusik Gambus yang dikenal lewat kelompok Al Wathon .Sejak kecil Achmad Albar memang bercita cita menjadi seorang penghibur.Ketika berusia 12 tahun dia menjadi pemeran utama film anak-anak “Jenderal Kantjil” (1958).

Namun,dunia musik ternyata lebih dekat dengan Achmad Albar.Pada era 60-an dia bergabung dengan Quarta Nada dan Salanti Bersaudara.grup yang didukung Sally Sardjan dan Titi Qadarsih.Ketika negeri ini bergolak pada tahun 1965,Achmad Albar memutuskan hijrah ke Belanda.Di negeri kincir angin,nyaris 8 tahun,Achmad Albar menetap di keluarga pamannya.Dia hanya sempat belajar gitar klasik selama 3 bulan.

Namun keinginannya yang menggebu dalam dunia hiburan menjadikan Achmad Albar berhasil menjuarai ajang kontes bakat di TV Holland “Talenten Yacht Grand Gala”.Inilah modal Albar untuk terjun di dunia hiburan Belanda.

Saat itu,sekitar tahun 1966, sebuah band Belanda Take 5 mencari pengganti sang vokalis Willy Malakusea yang mengundurkan diri.Achmad Albar lalu terpilih sebagai vokalis baru Take 5.

Dua tahun berselang,Achmad Albar diajak bergabung dalam kelompok Clover Leaf yang menghasilkan sederet single antara tahun 1969-1973.Diantaranya adalah single “Don’t Spoil My Day”  (1970) yang berhasil menjadi hits di wilayah Eropah.

Pada tahun 1972 Achmad Albar mengajak gitaris Clover Leaf Ludwig LeMans berlibur ke Jakarta.Lalu timbul gagasan membentuk God Bless,grup rock yang kemudian tampil perdana di Taman Ismail Marzuki pada 5 dan 6 Mei 1973 dengan formasi Achmad Albar (vocal),Ludwig LeMans (gitar),Donny Gagola (bass),Fuad Hassan (drums) dan Yockie Soerjoprajogo (keyboards).

Sejak itulah sosok Achmad Albar mulai jadi perbincangan media cetak.God Bless menjadi grup rock papan atas yang selalu dikerubuti penonton saat menggelar konser.

Tahun 1976 God Bless merilis album perdana “God Bless” (Pramaqua) dengan lagu-lagu seperti “Huma Di Atas Bukit”,”Setan Tertawa”,”Sesat”,Rock Di Udara” hingga “Gadis Binal”.

God Bless sendiri antara tahun 1976 hingga 1997 hanya menghasilkan 6 album yaitu “God Bless” (Pramaqua 1976),”Cermin” (JC Records 1980),”Semut Hitam” (Logiss Record 1988),”Raksasa” (1989),”The Story Of God Bless” (Logiss Record 1990) dan “Apa Kabar” (Logiss Record 1997)

Seiring dengan kegiatan musiknya bersama God Bless,Achmad Albar pun kembali memasuki dunia layar lebar.Diantaranya tampil dalam berbagai film seperti “Laki Laki Pilihan”(1973),”Ambisi”(1973),”Perawan Malam” (1974)”Laila Majenun” (1975),”Semalam Di Malaysia”(1975)”Si Doel Anak Modern” (1976) “Duo Kribo” (1977),”Cubit Cubitan “(1977),”Pacar Seorang Perjaka” (1978),”Aduhai Manisnya” (1980)dan,”Irama Cinta” (1980).

Perkenalannya dengan aktris Rini S Bono saat menjadi lawan main dalam film “Laila Majenun” yang disutradarai Sjumandjaja  membawa Achmad Albar dan Rini S Bono ke jenjang pernikahan pada 28 April 1978.Pasangan yang dikarunia 3 putera,Fauzi  Albar,Fachry Albar dan Fadly Albar ini akhirnya bercerai pada 30 September 1994 .

Di tahun 1976,Achmad Albar berduet dengan Ucok Harahap vokalis AKA dengan nama Duo Kribo yang menghasilkan 3 album pada label Irama Tara dan sebuah album soundtrack pada label Musica Studio’s.

Pada tahun 1979 secara mengejutkan Achmad Albar dengan musik yang ditata Ian Antono merilis sebuah album dangdut “Zakia” (Sky Record) dengan honor Rp 25 juta.Meskipun dikecam penggemar rock,album ini menuai sukses.Sayangnya ketika merilis album dangdutnya yang kedua,tak seberhasil “Zakia”.

Pada tahun 1995 Achmad Albar kembali berkutat pada musik dangdut dengan bergabung dalam kelompok Trakebah yang antara lain didukung oleh Indra Lesmana,Gilang Ramadhan,Donny Suhendra,Mates dan Camellia Malik.Sayangnya hingga kini album Trakebah tak kunjung dirilis.

Disela sela kegiatan God Bless Achmad Albar pun merilis banyak album solo diantaranya :”Dunia Huru Hara” (1980),”Syair Kehidupan” (1980),”Secita Cerita” (1981),”Langkahkan Pasti” (1982),”Scenario” (1983),”Kendali Dendam” (1995).

Musik album solo Achmad Albar digarap oleh berbagai pemusik mulai dari Ian Antono,Areng Widodo,Teddy Sujaya,Fariz RM hingga Addie MS.

Tahun 1991 gitaris Ian Antono yang saat itu mundur dari God Bless mengajak Achmad Albar bergabung dalam kelompok Gong 2000 bersama Yaya Moektio (drums),Donny Fattah (bass) dan Harry Anggoman (keyboards).Gong 2000 yang kemudian membubarkan diri secara resmi pada tahun 2000 itu sempat merilis 4 album yaitu “Bara Timur” (Ariesta,1991),”Gong Live In Jakarta” (Ariesta,1992),”Laskar”(Metrotama,1993) dan “Prahara” (Blackboard,1998) .